Saya baru tau kalau saya ada asam lambung setelah anak saya lahir. Sejak remaja saya hanya tau kalau saya punya sakit maag dengan gejala pada umumnya, kalau telat makan ya perut terasa perih.
Hal yang aneh mulai terasa saat saya hamil. Saat hamil muda saya ga merasakan yang namanya ngidam, mual, muntah muntah, mabok, dsb yang biasa dialami ibu hamil. Makan biasa, badan enak, ga ada keluhan. Tapi dikehamilan usia 6 bulan, saya mulai batuk batuk. Dokter kandungan memberi saya obat batuk ibu dan anak yang herbal. Sudah habis 1 botol itu batuk ga juga hilang. Beli lah botol ke 2. Sampai habis botol ke 2 juga masih tetap batuk batuk. Hufs.... batuk itu bener bener menyiksa buat saya. Dan parahnya lagi batuk itu menjadi mual n muntah kalau ini mulut ga segera "disumpel" makanan. Tidur malem pun ga bisa rebahan. Saat ibu ibu hamil lainnya susah cari posisi tidur karena perut yang kian membesar. Saya terpaksa tidur setengah duduk saat usia kandungan 7 bulan sampai lahiran. Karena kalau saya rebahan saya mual.
Kontrol spog dibulan ke 7 dengan keluhan muntah terus. Dokter kandungan saya merujuk ke dokter penyakit dalam, walaupun dia sudah prediksi kemungkinan besar asam lambung. Tapi saat itu saya memutuskan untuk tidak ke Dr penyakit dalam. Solusinya saya ga boleh membiarkan perut saya kosong. Setiap 1-2 jam sekali saya harus makan. Tapi tetap saja saya tidak bisa tidur nyenyak sambil rebahan. Ya solusinya tidur sambil setengah duduk. Hick..hick... but its ok lah demi si cabang bayi dalam perut. Sampai saat saya caecar pun saya tersiksa. Karena caecar rebahan, saya batuk terus sementara setengah badan ini ga bisa gerak efek dari bius, dan akhir nya saya muntah saat operasi, bukan karena saya ga puasa. Tapi lagi lagi karena asam lambung.
Saya tidak ingat sampai umur anak saya berapa tahun tapi yang jelas makin hari asam lambung itu makin menyiksa. Baru 1 jam setelah makan bubur ayampun saya akan batuk batuk, kalau ga cepat cepat makan nasi saya langsung muntah muntah.
Sampai akhirnya saya memutuskan untuk cari dokter specalist lambung, karena saya rasa penyakit ini sudah diatas batas kewajaran - ganggu banget. Googling dan dapatlah nama Prof Dr Daldiyono yang ternyata dokter keluarga dari zaman nenek saya.
Alhamdulillah sekarang sudah jauh lebih baik. Saya jarang batuk batuk apalagi muntah. Paling hanya sesekali kumat.
Sekarang anak saya umur 4th. Kebanyakan orang menunda punya anak lagi karena masih terasa sakitnya melahirkan. Tapi saya justru terbalik, saya selalu memikirkan derita saya saat hamil berjuang melawan asam lambung ini. Hihiiii... karena saat melahirkan saya ga ngerasa mules sampe sakiiit spt orang orang pada umum nya. Hahaaa... beneran serius. Kenapa bisa begitu? Nanti ya saya ceritain di tulisan saya berikut nya
So... buat yang punya asam lambung lebih baik segera berobat. Makan tepat waktu, makan makanan sehat. Karena asam lambung itu benar benar menyiksa.
Komentar
Posting Komentar