Langsung ke konten utama

The Power of EMAK EMAK....

"The power of emak emak"
Semakin sering saja kita mendengar kalimat itu. Mirisnya, kalimat itu lebih sering melekat pada perilaku emak-emak yang menyalahi tata tertib atau etika. Entah beberapa kali kita melihat tata cara berkendara yang salah dari emak-emak, kemudian viral dan muncul kalimat tersebut dalam kolom komentar. Atau yang terakhir viral tentang sosok ibu-ibu yang duduk selonjoran di KRL, kalimat "the power of emak emak" pun mengkuti kejadian tsb. 
Apa yang salah? Saya bukan ahli tata bahasa, jadi sebelumnya saya mohon maaf jika dalam tulisan ini saya salah. Hanya saja, saya menilai kalimat "the power of emak emak" itu lama kelamaan menjadi suatu pemakluman atas perilaku si emak-emak yang salah. Saya mengerti bahwa itu semacam kata kiasan. Tapi.. (sekali lagi ini menurut saya) efek yang ditimbulkan menjadi satu pemakluman.

Untuk keterampilan berkendara, laki-laki memang lebih cekatan karena struktur otak yang berbeda dengan wanita. Tapi itu tidak menjadi dasar kalau wanita bisa berkendara "sesuka hati". Kita wanita bisa belajar, bisa membiasakan diri, sein kanan belok ke kanan... sein kiri belok ke kiri... 
Tapi dari artikel yang baru saya baca beberapa saat sebelum menulis ini... dan sebelum-sebelum nya... yang melanggar aturan berlalu lintas justru yang lebih galak.  Mungkin inilah yang menjadi dasar munculnya kalimat "the power of emak emak" (dah salah ngotot atau berlagak cuek) dan mungkin jika disebut "the power of emak emak" mungkin makin bangga lah si emak-emak itu menunjukkan "power" nya ....  :) 

Saya tidak men-generalisir-kan bahwa setiap emak-emak "sembarangan" dalam berkendara. Banyak juga qo emak-emak yang tertib. Kalau memang ada ungkapan "The power of emak emak" hei para emak-emak... yuk kita tunjukkin makna yang positif, salah satunya ya dengan berkendara sesuai aturan.

Bisa jadi semua hal yang terjadi berawal dari pemakluman. Contoh : Di perumahan tempat saya tinggal, jalan utama ada 2 jalur yang seharusnya jelas fungsinya. Tapi banyak pengguna motor dan mobil (tidak hanya emak emak) justru melawan arah, hanya karena mereka malas memutar. Helloww... loe orang kan naik motor/ naik mobil, bukan lagi jalan kaki. Logikanya kan, muter dikit doank toh ga akan cape. Tapi mungkin karena "maklum" toh cuma di jalan perumahan ini, bukan di jalan raya... Hmm.... see??? Sadar ga sih cikal bakalnya dari hal yang kecil-kecil begitu. Kita anter anak kesekolah, lewat jalur melawan arah. Hey,.. bukankah anak kita melihat? Anak-anak lebih cepat mencontoh lho ketimbang mendengar nasehat. Kalau kita nya ngasih contoh seperti itu, mungkin saja anak kita bisa jadi pelanggar lalu lintas yang ulung. Hhmmm.... amit amit jangan sape ya mom.. jika begitu jangan tularkan mental pelanggar aturan pada anak-anak kita ya mom...
Padahal kan bisa sambil berkendara dijalur yang benar kita memberi edukasi untuk anak-anak kita, misal kita bisa menjelaskan "jalur kiri untuk arah ke sana, jalur kanan kesitu... kalau kita melawan arus akan bla bla bla... " sambil kita jelaskan efeknya mom. Insyaallah kalau semua emak-emak dan para ayah mengedukasi anaknya tentang tertib berlalu lintas, bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik lagi kedepan nya. Semua generasi masa depan bisa tertib berlalu lintas. Keren kan mom.....

Jadi intinya... kalau pun ada ungkapan "the power of emak emak" yuk kita tunjukin bahwa label itu lebih pantas ditujukan untuk hal-hal positif yang kita (para emak-emak) lakukan. Seperti diberitakan kompas.com  ibu Syarifah Firdaus, supir dump truck perempuan lantaran desakan kebutuhan hidup. Ini baru beneran "the power of emak emak"

Salam... the power of emak emak...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alergi pada Anak

Katanya kalau orang tuanya alergi, anak yang dilahirkannya kemungkinan alergi juga ya? Bener ga sih? Yup itulah yang terjadi pada saya. Parahnya lagi saya baru sadar kalau saya itu punya alergi ketika mau periksa baby saya yang bisulan di kepala. Whaatt? Manusia macam apa sendirinya alergi bisa ga tau? Hahahaaa...  Jadi waktu umur 4 bln. Anak saya bisulan di kepala ada 3. Karena kata orang orang bisul itu ngebet saya khawatir juga sama baby Rey ini. Saya bawalah ke Hermina. N kira kira seperti ini pembicaraan saya dengan dokter Dr : "ibu ada alergi?" Dengan polosnya saya jawab "suami saya dok yang alergi" N the doctor said "kan yang menyusui ibu, masa suami ibu. Ibu pasti ada alergi"  Me : egh?(mikir mode on) tapi saya ga pernah gatel gatel yang sampe merah merah itu dok Dr : Ibu sering sembelit? Me : Ya Dr : sering migrain setiap habis makan? Me : Ya, bener banget dok kalau itu saya perhatikan karena memang iya saya sering sakit kepala setiap hab...

Kapan Punya Anak Lagiiii.....

Kapan punya anak lagiii? Sering ya denger pertanyaan seperti itu buat mommy mommy yang baru punya satu anak. Apalagi saaat kumpul keluarga besar terutama pas Lebaran. Hmmmm..... atau pas lagi kumpul sama temen-temen lama Hehehe... ada yang merasa risih dengan peetanyaan itu dan ada yang biasa aja, saya termasuk salah satu orang yang sering dapat pertanyaan itu walaupun kadang dengan "wujud" (pertanyaan/statemment) yang berbeda tapi intinya ya tetep sama! Dan buat saya ga masalah dapat pertanyaan itu, itu pertanyaan wajar kok. Kalo saya lagi males ngomong saya jawab sekena nya. Tapi kalau lagi pengen jelasin, ya saya jelasin panjang lebar. Tapi kalau udah denger penjelasan panjang lebar saya, ga jarang yang bilang saya terlalu idealis. Hahaha.... ya itu mah terserah lah ya orang mau menilai apa. Kan kita ga bisa paksa orang untuk sependapat dengan kita. Pasti ada pro kontra karena setiap orang punya sudut pandang berbeda. Bukan masalah besar untuk saya.  Ngomongin soal ...