Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Pak Jokowi... Saya belum "MERDEKA" di rumah sendiri

Tidak terbantahkan, hidup di kota besar termasuk kota penyangga Jakarta sangat mahal. Lahan yang semakin berkurang membuat harga tanah dan properti membumbung tinggi. Banyak masyarakat yang tinggal di perumahan menengah biasa dengan kondisi dinding berhimpitan sebelah-sebelahan (terkadang jika tetangga berbicara agak keras, suaranya pun bisa terdengar sampai ke kamar kita) rumah susun atau bahkan kontrakan petak. Apalagi kalo pas apes, dapet tetangga yang ga pengertian, amsyong dah. Sukanya karaokean... ga kenal waktu. Mau tidur siang ga nyenyak, malem pun jam 10 tetap musik itu masih terdengar, bahkan pernah ada cerita teman mengalami tetangga sebelahnya setel musik jam 4 pagi. OMG.....apakah dia merasa hidup sendiri di dunia ini?  Belum lagi masalah jalan yang dipakai untuk tempat parkir, bikin susah tetangganya keluar masukin mobil, bahkan mobil yang lewat harus sangat berhati-hati, dengan kondisi jalan yang sudah sempit, dipakai setengah badan jalan untuk parkir mobil hu...

The Power of EMAK EMAK....

"The power of emak emak" Semakin sering saja kita mendengar kalimat itu. Mirisnya, kalimat itu lebih sering melekat pada perilaku emak-emak yang menyalahi tata tertib atau etika. Entah beberapa kali kita melihat tata cara berkendara yang salah dari emak-emak, kemudian viral dan muncul kalimat tersebut dalam kolom komentar. Atau yang terakhir viral tentang sosok ibu-ibu yang duduk selonjoran di KRL, kalimat "the power of emak emak" pun mengkuti kejadian tsb.  Apa yang salah? Saya bukan ahli tata bahasa, jadi sebelumnya saya mohon maaf jika dalam tulisan ini saya salah. Hanya saja, saya menilai kalimat "the power of emak emak" itu lama kelamaan menjadi suatu pemakluman atas perilaku si emak-emak yang salah. Saya mengerti bahwa itu semacam kata kiasan. Tapi.. (sekali lagi ini menurut saya) efek yang ditimbulkan menjadi satu pemakluman. Untuk keterampilan berkendara, laki-laki memang lebih cekatan karena struktur otak yang berbeda dengan wanita. Tapi ...

Kapan Punya Anak Lagiiii.....

Kapan punya anak lagiii? Sering ya denger pertanyaan seperti itu buat mommy mommy yang baru punya satu anak. Apalagi saaat kumpul keluarga besar terutama pas Lebaran. Hmmmm..... atau pas lagi kumpul sama temen-temen lama Hehehe... ada yang merasa risih dengan peetanyaan itu dan ada yang biasa aja, saya termasuk salah satu orang yang sering dapat pertanyaan itu walaupun kadang dengan "wujud" (pertanyaan/statemment) yang berbeda tapi intinya ya tetep sama! Dan buat saya ga masalah dapat pertanyaan itu, itu pertanyaan wajar kok. Kalo saya lagi males ngomong saya jawab sekena nya. Tapi kalau lagi pengen jelasin, ya saya jelasin panjang lebar. Tapi kalau udah denger penjelasan panjang lebar saya, ga jarang yang bilang saya terlalu idealis. Hahaha.... ya itu mah terserah lah ya orang mau menilai apa. Kan kita ga bisa paksa orang untuk sependapat dengan kita. Pasti ada pro kontra karena setiap orang punya sudut pandang berbeda. Bukan masalah besar untuk saya.  Ngomongin soal ...

Alergi pada Anak

Katanya kalau orang tuanya alergi, anak yang dilahirkannya kemungkinan alergi juga ya? Bener ga sih? Yup itulah yang terjadi pada saya. Parahnya lagi saya baru sadar kalau saya itu punya alergi ketika mau periksa baby saya yang bisulan di kepala. Whaatt? Manusia macam apa sendirinya alergi bisa ga tau? Hahahaaa...  Jadi waktu umur 4 bln. Anak saya bisulan di kepala ada 3. Karena kata orang orang bisul itu ngebet saya khawatir juga sama baby Rey ini. Saya bawalah ke Hermina. N kira kira seperti ini pembicaraan saya dengan dokter Dr : "ibu ada alergi?" Dengan polosnya saya jawab "suami saya dok yang alergi" N the doctor said "kan yang menyusui ibu, masa suami ibu. Ibu pasti ada alergi"  Me : egh?(mikir mode on) tapi saya ga pernah gatel gatel yang sampe merah merah itu dok Dr : Ibu sering sembelit? Me : Ya Dr : sering migrain setiap habis makan? Me : Ya, bener banget dok kalau itu saya perhatikan karena memang iya saya sering sakit kepala setiap hab...

Asam Lambung Saat Hamil

Saya baru tau kalau saya ada asam lambung setelah anak saya lahir. Sejak remaja saya hanya tau kalau saya punya sakit maag dengan gejala pada umumnya, kalau telat makan ya perut terasa perih.  Hal yang aneh mulai terasa saat saya hamil. Saat hamil muda saya ga merasakan yang namanya ngidam, mual, muntah muntah, mabok, dsb yang biasa dialami ibu hamil. Makan biasa, badan enak, ga ada keluhan. Tapi dikehamilan usia 6 bulan, saya mulai batuk batuk. Dokter kandungan memberi saya obat batuk ibu dan anak yang herbal. Sudah habis 1 botol itu batuk ga juga hilang. Beli lah botol ke 2. Sampai habis botol ke 2 juga masih tetap batuk batuk. Hufs.... batuk itu bener bener menyiksa buat saya.  Dan parahnya lagi batuk itu menjadi mual n muntah kalau ini mulut ga segera "disumpel" makanan. Tidur malem pun ga bisa rebahan. Saat ibu ibu hamil lainnya susah cari posisi tidur karena perut yang kian membesar. Saya terpaksa tidur setengah duduk saat usia kandungan 7 bulan sampai lahiran. Karen...